RIGMAROLE

Rigmarole
Sebuah kebiasaan atau dibiasakan
Mungkin banyak diantara kita yang awak bertanya-tanya tentang apa itu rigmarole. Sebuah diksi yang jarang digunakan namun sering dilakukan khalayak yang mengaku pakar dan ahli dalam sebuah bidang namun semua yang kita rasakan dan hasil yang dikeluarkan hanyalah rigmarole atau omong kosong atau bullshit. 

Kata terakhir mungkin lebih sering terdengar sangat friendly di telinga kita. Yup, bullshit adalah rigmarole. Yang seringkali timbul akibat prosedur yang rumit dan seringkali tidak diperlukan. Kenapa? Ya karena bukan ahlinya tapi modal jabatan saja dan mengambil hak orang lain guna memenuhi "profesionalitas" semu. 

Namun apa yg terjadi, pemimpin seringkali merasa dirinya OP. Infinity. Serba bisa. Dengan segala Percakapan Komik Kosong yang ia sediakan untuk infinity yg biasa dan seringkali sebagai tes ombak saja. Ingin mengambil perkataan orang lain, namun malu menjadikannya referensi karena ego. 

Kembali kepada Rigmarole. Rigmarole sendiri adalah didefinisikan sebagai proses atau prosedur yang terlalu rumit hingga tampak tidak ada gunanya atau mengganggu bagi mereka yang harus menyelesaikannya. 

Orang-orang sering menyebut penjelasan yang panjang dan bertele-tele atau perkenalan formal sebagai rigmarole. Mereka juga sering menggambarkan prosedur yang berulang-ulang, seperti check in, mengantre, atau mendaftar untuk sesuatu, sebagai rigmarole .

Rigmarole juga bisa berarti pembicaraan yang membingungkan, tidak koheren, bodoh, atau tidak bisa dimengerti dan tidak berarti. 

Makna ini hampir selalu digunakan sebagai hinaan yang berkaitan dengan pidato yang tidak disetujui atau penjelasan yang mungkin terlalu rumit untuk dipahami. Kadang-kadang juga digunakan untuk merujuk pada seseorang yang berbicara sangat cepat atau yang menggunakan kosakata rigmarole. 

Nah, kalau merujuk kamus Bahasa Inggris Oxford, “rigamarole” adalah prosedur yang panjang dan rumit; cerita atau pernyataan yang panjang dan bertele-tele atau penjelasan yang panjang.

Terkadang itu perlu.

Terkadang tidak.

Biasanya, pendapat seseorang tentang "omong kosong" sangat bergantung pada rentang perhatian orang tersebut. Semakin cerdas seseorang, semakin banyak informasi yang dapat mereka proses. Itulah sebabnya, dalam kehidupan, kita memiliki apa yang disebut "pakar".

Tidak semua pendapat “diciptakan sama” meskipun Deklarasi Kemerdekaan mengatakan sebaliknya.

Saat ini, dengan adanya Internet, setiap orang punya pendapat. Namun...tidak semua orang punya informasi yang benar. Para ahli punya banyak informasi yang sudah mereka pertimbangkan, sortir, dan proses. 

Saya bisa memberi tahu Anda dari pengalaman panjang menangani kasus pendidikan yang dipimpin oleh bukan ahlinya akan menghasilkan gathik gathuk dan kerusakan sistem yang sistemik. Kenapa? Ya karena tidak ada petunjuk teknis implementasi! Bagaimana bicara implementasi, pengalaman tidak ada. Sesederhana itu. Alasan belajar? Gak mungkin seorang pimpinan "sedang belajar " diminta untuk jadi pemimpin. Sama seperti tidak pernah atau baru belajar mengemudi, diminta untuk mengendarai kendaraan yang bermuatan manusia. Alasannya belajar dengan dan dari pengalaman ... Namun keselamatan yang dipertaruhkan. 

Jadi, menurut saya, apa yang dimaksud dengan "rigamarole" tergantung pada kualitas dan jumlah sel otak Anda. 😁


Komentar

Postingan Populer