Dilarang Berlebih-lebihan pada Orang Shalih!

Mencatat hasil kajian dan sebatas ilmu yang saya ketahui dan mengkoparasikannya dengan berbagai referensi.

Dalam Al Qur'an Surat Nuh ayat 23–24 terdapat lima nama yaitu Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr. Mereka adalah nama² orang sholih pada masa Nabi Nuh 'alayhissalaam.

Kelima nama tersebut merupakan awal dari kesyirikan yang di lakukan oleh kaumnya Nabi Nuh 'alayhissalaam. Sebagaimana Allah telah menceritakan dalam Al-Qur'an surat Nuh. Bagaimana kesyirikan pertama kali terjadi di permukaan bumi. Siapa yang disembah oleh orang² atau kaumnya Nabi Nuh ‘alaihissalam? Yang disembah tidak lain kecuali orang² yang shalih. Baca Surat Nuh ayat 23–24 :


"Mereka (kaumnya Nabi Nuh ‘alaihissalam berkata, ‘Janganlah kalian meninggalkan sesembahan² kalian." (QS. Nuh : 23–24)

Mereka (kaum Nabi Nuh) menyebutkan sesembahan² mereka ada lima nama yaitu: Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr. Ini adalah lima nama orang² yang shalih yang ada di zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam.

Sebagaimana dikabarkan oleh Abdullah bin ‘Abbas (anak dari paman Rasulullah shallallāhu’ alaihi wa sallam), dan beliau adalah mufassir nya para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Beliau (Abdullah bin 'Abbas) mengatakan ketika menafsirkan ayat ini : "ini adalah nama² dari orang² yang shalih yang ada di zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam."

Dan ketika kelima org sholih itu meninggal dunia, datanglah syaiton kepada kaumnya Nabi Nuh dan mewahyukan kepada mereka agar membuat patung/berhala/gambar untuk dijadikan sesembahan. Lalu mereka melakukan nya membuat 5 berhala dan diberi nama (Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr).

Mereka menciptakan berhala, yaitu sesuatu yang dapat dicintai manusia melebihi cintanya kepada Allah, sesuatu objek fisik yang dapat dilihat mata dan pada akhirnya diharapkan menjadi tempat berdoa serta meminta.

Tujuannya adalah supaya ketika suatu saat mereka lemah (malas) di dalam beribadah, kemudian mereka melihat patung² tersebut, dan ingat tentang giatnya orang² shalih tersebut di dalam beribadah, maka ini diharapkan dapat menambah semangat mereka untuk beribadah kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla. Ini adalah termasuk langkah syaithan menyesatkan manusia.

Itulah sebabnya mengapa kita dilarang ghuluw (berlebihan) kepada orang sholih, sebab ketika kita mengagungkan dan berlebihan terhadap orang sholih, bahkan sampai menyembahnya, itu merupakan perbuatan kesyirikan. Dan Allaah ta'ala sangat membenci perilaku syirik. 

Beragamalah kita dengan ilmu, bukan karena nafsu sombong, mengejar dunia, iri dengki, dan mengharap pujian manusia. Dan berbohong atas nama agama dan menjual ayat-ayat Allah. Nauzubillah min Zalik. Kami akhiri tulisan ini dengan pantun penutup : 

Kereta datang setengah gerbong
Angkut sebiji pohon binahong
Jika berilmu tak boleh sombong
Apa lagi sering berbohong
.


Komentar

Postingan Populer